PROFIL HENKY SOLAIMAN,AKTOR SENIOR YANG MEMBUTUHKAN TRANFUSI DARAH

Henky Solaiman. Foto: Instagram/@opahenky

Berita62Viral-Aktor senior Henky Solaiman mengalami pendarahan setelah menjalani operasi pengangkatan tumor di ususnya.

"Terjadi pendarahan, mungkin, kayaknya terbuka sambungan ususnya itu setelah tumornya diangkat. Makanya, sekarang lagi di ICU, donor terus," kata anak Henky, Verdi Solaiman, saat dihubungi kumparan, Kamis (19/3)

Henky yang melakukan operasi di Rumah Sakit Sumber Waras saat ini membutuhkan transfusi darah AB positif.

Henky Solaiman dan Verdi Solaiman. Foto: Instagram @verdisolaiman

Pria yang terlahir dengan nama Ong Han Kie ini lahir pada 30 Agustus 1941 di Bandung, Jawa Barat.

Sebelum menjadi aktor, Henky Solaiman pernah belajar di Akademik Theater Nasional Indonesia di Yogyakarta.

Di sana Henky bertemu dengan teman-teman yang menjadi rekan kerjanya, yakni Teguh Karya, Wahab Abdi, dan Pietradjaja Burnama.

Henky Solaiman. Foto: Instagram/@opahenky

Kemudian, Henky menjadi manajer agen tunggal sebuah perusahan swasta. Ia juga sempat mengikuti Kursus Elementer Sinematrografi. layarkaca21

Henky memutuskan untuk terjun ke layar kaca setelah teman-temannya terlebih dahulu melakukannya.

Film pertama yang diperankannya adalah Wadjah Seorang Laki-Laki (1971), kemudian Cinta Pertama (1973).

Henky Solaiman dan Verdi Solaiman. Foto: Instagram /@verdisolaiman

Film lainnya yang ia perankan ada Ratapan Anak Tiri III (1990), Radit dan jani (2008), Laskar Pelangi: Edensor (2013), Malam Minggu Miko The Movie (2014), dan lain-lain.

Selain di film layar lebar, Henky juga berakting di dunia televisi. Namanya terkenal setelah terlibat di komedi situasi Keluarga Van Danoe (1994).

Pemain film Comic 8 ini juga bermain di sinetron televisi berjudul Wulan (2006-2007), Putri (2012), Malu Malu Kucing (2015), Cinta 7 Susun (2013), dan Dunia Terbalik (2017-2020).

Tidak hanya berakting, Henyk Solaiman juga merupakan seorang sutradara. Ia sudah menyutradarai lebih dari lima film, di antaranya Sorga Dunia di Pintu Neraka (1983), Titik-titik Noda (1984), Romantika (1985), Tandes (1984), dan Kecil-kecil Jadi Pengantin (1987).


Posting Komentar

0 Komentar